Tuesday, November 15, 2011

Ilmuwan Jepang Temukan Mesin Pengubah Sampah Plastik Menjadi Minyak Mentah Skala Rumahan

Agricultural Engineering - Sampah plastik atau apapun yang terbuat dari hidrokarbon minyak bumi, kini bisa lebih bermanfaat selain mendaur ulangnya kembali menjadi bahan bakar minyak.

Seorang penemu berkebangsaan Jepang telah membuat mesin pengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Hanya saja, karena plastik tidak dibuat dari minyak bumi untuk bahan bakar, maka diperlukan proses yang berbeda untuk mengubahnya menjadi minyak mentah untuk keperluan skala rumahan.



Mesin tersebut bekerja dengan cara sederhana. Sampah plastik dipanaskan dan kemudian uap yang dihasilkannya ditangkap di dalam suatu tempat dengan sistem pipa-pipa dan air. Kemudian proses kondensasi akan mengubah uap plastik menjadi minyak mentah. Jika diinginkan, maka minyak mentah tersebut bisa diubah menjadi bensin, tetapi tentunya dengan penambahan mesin baru untuk penyulingannya.


Mesin yang digunakan untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan pembentuknya semula, minyak mentah.

Sebanyak 0,9 kilogram plastik bisa diubah menjadi 1 liter minyak. Energi listrik yang dibutuhkan hanya sebesar 1 kiloWatt jam untuk proses tersebut.

Metode untuk mengubah plastik menjadi minyak kembali bukanlah hal baru. Salah satunya adalah sebuah pembangkit listrik yang berada tidak jauh dari Washington, D.C, Amerika Serikat. Bedanya, perusahaan di Washington itu membuat mesin dengan fungsi yang sama tetapi untuk skala komunal.

Meski teknologi baru tersebut menarik untuk mengatasi permasalah sampah di rumah tinggal, tetapi harganya yang oleh Blest Corporation dipatok cukup mahal --sekitar 10.000 US dolar atau Rp. 94,5 juta-- kemungkinan akan menjadi pertimbangan calon pembeli jika digunakan untuk rumah tinggal.

Mesin tersebut lebih tepat sebagai mesin pengubah sampah plastik yang sudah ada, dan semoga bukan seolah memberi lampu hijau bagi produsen plastik untuk memperbanyak produksi plastik baru.


sumber : planethijau.com

No comments:

Post a Comment