Monday, November 28, 2011

Rokok Bisa Jauh Lebih Mahal, Jika Tembakau Berpotensi Sebagai Biofuel

Agricultural Engineering - Ada kabar baik bagi yang tidak suka asap rokok, tetapi menyukai energi ramah lingkungan, tetapi kabar buruk bagi penggemar rokok karena harus merogoh dompet lebih dalam untuk hanya sekedar menghisap asap nikotin.

Sebuah penelitian yang dilakukan Vyacheslav Andrianov, Ph.D., profesor asisten Cancer Biology di Thomas Jefferson University, menyatakan bahwa berdasar penelitian yang telah dilakukan timnya, tembakau sebagai bahan utama pembuat rokok ternyata bisa menghasilkan biofuel lebih efisien dibandingkan tanaman pangan lainnya.

''Tembakau sangat menarik untuk diimplementasikan sebagai biofuel karena ide yang diambil adalah menggunakan tanaman yang tidak digunakan dalam produksi makanan. Kami juga telah menemukan metode untuk merekayasa secara genetik tanaman tersebut sehingga daun-daunnya bisa menghasilkan lebih banyak minyak. Dalam hasil penelitian, tembakau rekayasa kami menghasilkan 20 kali lipat minyak dari daunnya,'' papar Dr. Andrianov.


Saat ini bagian terbanyak dari tembakau yang menghasilkan minyak adalah bijinya, kurang lebih sebesar 40% per berat kering. Hanya saja, tembakau menghasilkan biji yang jumlahnya relatif terbatas, kurang lebih 1,5 ton per hektar.


Sedangkan daun tembakau umumnya hanya menghasilkan 1,7% hingga 4% minyak per berat kering. Untuk menghasilkan minyak lebih banyak, ada dua gen yang bisa direkayasa, yaitu diacyglycerol acytransferase (DGAT) atau leafy cotyledon 2 (LEC2). Modifikasi gen DGAT menghasilkan minyak hingga 5,8% per berat kering daun, atau hampir dua kali lipat normalnya. Sedangkan modifikasi gen LEC2 menghasilkan 6,8% minyak.


''Berdasar data penelitian kami, tembakau menunjukkan potensi menariknya sebagai alternatif tanaman penghasil energi, dan sekaligus menjadi model bagi pengembangan tanaman berpotensi biomassa tinggi untuk produksi
biofuel,'' jelas Dr. Andrianov. Jika penelitian tersebut berkembang lebih jauh dan menunjukkan hasil yang memuaskan, maka kemungkinan tembakau akan mengalami kenaikan harga sama seperti tanaman pangan yang digunakan sebagai biofuel.

sumber : planethijau.com

No comments:

Post a Comment