Agricultural Engineering - Hidung berair, sakit kepala, bersin tak henti-henti, hingga suara serak
karena batuk. Gejala ini mungkin sedang Anda alami di musim hujan
seperti sekarang. Untuk meredakannya, obat batuk biasanya jadi andalan.
Demi
kesehatan Anda, pintar-pintarlah dalam memilih obat batuk yang akan
dikonsumsi. Lalu, pertimbangkan juga empat hal berikut, sebelum
mengonsumsinya.
1. Perhatikan kadar asetaminofen
"Asetaminofen
merupakan pereda nyeri yang memiliki efek toksik (beracun) pada hati.
Usahakan untuk membatasi asupannya maksimal 1.200 mg per hari," kata dr.
Laura Knobel, MD, anggota American Academy of Family Physicians,
dikutip dari Woman's Day.
Jangan sampai obat batuk yang Anda
konsumsi berdampak buruk pada hati. Benar-benar perhatikan dosisnya dan
sesuaikan dengan kebutuhan.
2. Batuk awal memiliki manfaat
Ketika
Anda pertama kali mengalami gejala flu, jangan langsung mengonsumsi
obat pereda batuk. Itu karena, batuk sebagai gejala awal memiliki
manfaat.
"Batuk awal bermanfaat karena menghilangkan lendir,"
kata dr Knobel. Sebaiknya, konsumsi obat batuk ini setelah gejala flu
mereda. Ini untuk membantu mengatasi batuk kering yang membandel.
3. Perhatikan detail petunjuk
Selalu
baca petunjuk pada kemasan obat, sebelum Anda mengonsumsinya. Ada
alasan di balik kalimat petunjuk seperti, 'jangan dihancurkan' atau
'minum dengan segelas penuh air putih'.
Itu karena jika pil yang dikonsumsi tersangkut di tenggorokan, bahan aktifnya bisa memicu iritasi atau maag.
4. Tempat penyimpanan
Selalu
simpan obat batuk di area yang tak bersuhu ekstrim. Hindari dari
paparan panas matahari atau ruangan yang lembab. Itu karena, susu panas
dan lembab bisa merusak bahan-bahan aktif yang terkandung dalam obat.
susu panas, mantap.
ReplyDelete